Selasa, 23 Oktober 2012

Menarik makna E = mc2


Menarik makna E = mc2
Oleh: Aditiya Nugraha

“Persamaan matematik lebih penting bagi saya, Karena politik
hanyalah untuk masa kini, sedangkan persamaan sesuatu yang abadi
(Albert Einstein)”


            Apabila kita membuat suatu survey tentang popularitas persamaan yang ada di dunia, dapat dipastikan E = mc2 yang mendapat peringkat petama dibandingkan persamaan-persamaan lainnya.  Bahkan untuk masyarakat yang tidak mempelajari fisikapun tahu persamaan termahsyur tersebut. Persamaan yang dibuat oleh Einstein kerap dikaitkan dengan kejeniusan dan kegilaan. Sebenarnya apa yang membuat permaan tersebut begitu popular, adakah manfaat praktis yang bisa didapatkan, makna apa yang dapat kita pelajari.
            Dari sudut pandang fisika, E = mc2 merupakan suatu persamaan yang manyatakan bahwa massa memiliki kesetaraan dengan energi, pun sebaliknya. Pada persamaan tersebut terdapat symbol c yang berarti kecepatan cahaya. Kita ketahui bahwa kecepatan cahaya merupakan angka yang sangat besar (c = 3 x 108 m/s ), dapat dibayangkan apabila dikuadratkan dan dikalikan dengan massa, berapa besar energi yang dihasilkan. Bentuk perubahan massa menjadi energi, pada awalnya disalahgunakan menjadi persamaan pemusnahan dengan dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Akan tetapi kalau kita lihat dari posisi sebaliknya bahwa energi dapat berubah menjadi massa, kita dapat memahami akan peristiwa penciptaan alam semesta. Diawali dari ledakan yang dahsyat, masa yang tadinya berkumpul pada titik singularitas kemudian membentuk sekumpulan-sekumpulan benda langit yang mengisi alam semesta saat ini, atau sering disebut persamaan penciptaan.
Pada 1933, Einstein beserta keluarganya pindah ke Amerika Serikat. Dia meninggalkan Jerman karena khawatir kegiatan ilmiahnya sebagai pengajar ataupun peneliti terganggu oleh naiknya kelompok Adolf hitler dengan Nazi nya. Menyusul perkembangan politik internasional yang mengkhawatirkan, khususnya yang berkaitan dengan kemungkinan Nazi Jerman membuat senjata atom melalui permurnian uranium-235, maka sejumlah ilmuwan terkemuka, termasuk Einstein, menulis surat kepada Presiden AS Franklin Roosevelt pada 2 Agustus 1939. Dalam surat itu antara lain disebutkan gagasan bahwa tenaga atom dapat menjadi satu sumber energi utama dalam tempo tidak lama lagi (E = mc2 ).
Secara tidak sadar surat tersebut membawa Einstein dalam politik bom atom. Surat tersebut menunjukkan terbukanya kemungkinan membuat senjata atom dan sekaligus menekankan arti penting bagi AS untuk segera membuat senjata itu sebelum didahului Nazi. Gagasan tersebut mendorong lahirnya Proyek Manhattan. Sebuah proyek yang sangat besar, dan ribuan ilmuwan terkemuka dan didanai 2,2 milyar dollar, akhirnya mampu menciptakan bom atom pertama.
Kesuksesan mengakhiri perang dunia ke-II dan kemenangan bagi AS ternyata tidak membuat Einstein dengan E = mc2  menjadi bahagia. Dia merasa sedih dan kecewa melihat banyak jiwa-jiwa tanpa dosa melayang begitu saja ketika Hiroshima dan Nagasaki dibumihanguskan dengan bom atom. Karena kekecewaan itulah sampai-sampai Einstein berkomentar “Saya harus membakar tangan saya karena menulis surat kepada Roosevelt”.
Selain dari sudut pandang fisika dan politik masih ada banyak hal yang dapat dimaknai dari E= mc2 . Sebagai orang-orang yang mempelajari bahkan mendalami fisika tentunya kita tidak dapat menganggap suatu persamaan hanya memiliki dampak pada bidang fisika saja. Terdapat dampak-dampak yang dapat ditimbulkan dari suatu persamaan jika kita mau menggalinya sedikit lebih dalam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar