Menarik
makna E = mc2
Oleh: Aditiya
Nugraha
“Persamaan
matematik lebih penting bagi saya, Karena politik
hanyalah
untuk masa kini, sedangkan persamaan sesuatu yang abadi
(Albert
Einstein)”
Apabila
kita membuat suatu survey tentang popularitas persamaan yang ada di dunia,
dapat dipastikan E = mc2 yang mendapat peringkat petama dibandingkan
persamaan-persamaan lainnya. Bahkan
untuk masyarakat yang tidak mempelajari fisikapun tahu persamaan termahsyur
tersebut. Persamaan yang dibuat oleh Einstein kerap dikaitkan dengan kejeniusan
dan kegilaan. Sebenarnya apa yang membuat permaan tersebut begitu popular,
adakah manfaat praktis yang bisa didapatkan, makna apa yang dapat kita
pelajari.
Dari
sudut pandang fisika, E = mc2 merupakan suatu persamaan yang manyatakan
bahwa massa memiliki kesetaraan dengan energi, pun sebaliknya. Pada persamaan
tersebut terdapat symbol c yang berarti kecepatan cahaya. Kita ketahui bahwa
kecepatan cahaya merupakan angka yang sangat besar (c = 3 x 108 m/s
), dapat dibayangkan apabila dikuadratkan dan dikalikan dengan massa, berapa
besar energi yang dihasilkan. Bentuk perubahan massa menjadi energi, pada
awalnya disalahgunakan menjadi persamaan pemusnahan dengan dijatuhkannya bom
atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Akan tetapi kalau kita lihat
dari posisi sebaliknya bahwa energi dapat berubah menjadi massa, kita dapat
memahami akan peristiwa penciptaan alam semesta. Diawali dari ledakan yang
dahsyat, masa yang tadinya berkumpul pada titik singularitas kemudian membentuk
sekumpulan-sekumpulan benda langit yang mengisi alam semesta saat ini, atau
sering disebut persamaan penciptaan.
Pada 1933, Einstein
beserta keluarganya pindah ke Amerika Serikat. Dia meninggalkan Jerman karena
khawatir kegiatan ilmiahnya sebagai pengajar ataupun peneliti terganggu oleh
naiknya kelompok Adolf hitler dengan Nazi nya. Menyusul perkembangan politik
internasional yang mengkhawatirkan, khususnya yang berkaitan dengan kemungkinan
Nazi Jerman membuat senjata atom melalui permurnian uranium-235, maka sejumlah
ilmuwan terkemuka, termasuk Einstein, menulis surat kepada Presiden AS Franklin
Roosevelt pada 2 Agustus 1939. Dalam surat itu antara lain disebutkan gagasan
bahwa tenaga atom dapat menjadi satu sumber energi utama dalam tempo tidak lama
lagi (E = mc2 ).
Secara tidak sadar
surat tersebut membawa Einstein dalam politik bom atom. Surat tersebut
menunjukkan terbukanya kemungkinan membuat senjata atom dan sekaligus
menekankan arti penting bagi AS untuk segera membuat senjata itu sebelum
didahului Nazi. Gagasan tersebut mendorong lahirnya Proyek Manhattan. Sebuah
proyek yang sangat besar, dan ribuan ilmuwan terkemuka dan didanai 2,2 milyar
dollar, akhirnya mampu menciptakan bom atom pertama.
Kesuksesan mengakhiri
perang dunia ke-II dan kemenangan bagi AS ternyata tidak membuat Einstein
dengan E = mc2 menjadi
bahagia. Dia merasa sedih dan kecewa melihat banyak jiwa-jiwa tanpa dosa
melayang begitu saja ketika Hiroshima dan Nagasaki dibumihanguskan dengan bom
atom. Karena kekecewaan itulah sampai-sampai Einstein berkomentar “Saya harus
membakar tangan saya karena menulis surat kepada Roosevelt”.
Selain dari sudut
pandang fisika dan politik masih ada banyak hal yang dapat dimaknai dari E= mc2
. Sebagai orang-orang yang mempelajari bahkan mendalami fisika tentunya
kita tidak dapat menganggap suatu persamaan hanya memiliki dampak pada bidang
fisika saja. Terdapat dampak-dampak yang dapat ditimbulkan dari suatu persamaan
jika kita mau menggalinya sedikit lebih dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar